Silakan Copy dan sebarkan Content blog ini dengan syarat cantumkan sumber atau URL blog...thanx
Untuk masuk ke Blog, "KLIK" Salah Satu iklan di bawah ini 1X, lalu klik close 2X

Kamis, 29 Maret 2012

Keterkaitan Hasil Belajar dengan Model Quantum Learning


Jaman dulu kala, ane pernah memosting tentang Quantum Learning dan hasil belajar. Setelah ane pikir-pikir lagi, antara hasil belajar yang notabenenya sebagai sesuatu yang ingin dicapai dengan quantum learning sebagai model pembelajaran, pasti dan harus punya keterkaitan. Tapi….Keterkaitannya apa ya??? Nah….beranjak dari pemikiran ini, ane mencoba untuk bikin tulisan tentang hubungan antara Quantum learning dengan hasil belajar. Berikut ulasannya :)

Seseorang atau suatu organisme yang melakukan sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya yang ingin dipenuhi atau ada sesuatu yang ingin dicapainya, makanya ia termotivasi melakukan sesuatu tersebut. Idealnya siswa yang belajar juga harus mengetahui kebutuhan apa yang ingin dipenuhinya atau apa yang harusnya dicapai pada saat belajar karena belajar merupakan aktivitas dasar bagi seorang siswa. Dengan mengetahui kebutuhan apa yang ingin dipenuhi atau apa yang ingin dicapai dari aktivitas belajar, maka nantinya dari sanalah motivasi belajar akan muncul. Akan tetapi, setelah siswa mengetahui kebutuhan apa yang akan terpenuhi setelah melakukan aktivitas belajar yang dibarengi munculnya motivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka motivasi yang ada belum tentu akan bertahan lama dalam diri siswa. Bisa jadi motivasi tersebut hanya bertahan beberapa saat. Oleh karena itu, siswa yang belajar harus terus diberikan motivasi untuk belajar dengan harapan bahwa belajar tersebut akan membuahkan hasil.

Dalam konsep pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Motivasi merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya pada proses belajar siswa, tanpa adanya motivasi, maka proses belajar siswa akan sukar berjalan secara lancar. Oleh karena itu, motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar. Upaya menggerakkan, mengarahkan dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan penuh semangat dan vitalitas yang tinggi dinamakan dengan memberi motivasi. Banyak bakat anak tidak berkembang, hal ini dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga (Sagala, 2008:104-105)
Selain adanya motivasi, kegiatan belajar siswa dapat terjadi bila siswa ada perhatian terhadap stimulus belajar. Perhatian siswa terhadap stimulasi belajar dapat diwujudkan melalui upaya seperti penggunaan media pengajaran atau alat-alat peraga, memberikan pertanyaan kepada siswa, membuat variasi belajar pada siswa, melakukan pengulangan informasi yang berbeda sifatnya dengan cara sebelumnya, memberikan stimulus belajar dalam bentuk lain sehingga tidak bosan (Sagala, 2008:102).

Dalam proses pembelajaran, perlu adanya model pembelajaran yang dapat memunculkan motivasi yang tepat dan perhatian yang optimal dari anak didik pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan adanya motivasi yang tepat dan perhatian yang optimal, maka harapannya siswa dapat mengeluarkan potensi belajarnya dengan baik dan diperoleh hasil belajar yang maksimal.

Dari sejumlah model pembelajaran yang ada, salah satunya terdapat model pembelajaran quantum learning yang dikemukakan oleh Bobbi DePorter dan berakar dari upaya Dr. Georgi Lazanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria. Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik yaitu bagaimana otak mengatur informasi yang diperoleh dalam belajar, Artinya dalam belajar, siswa dan guru dapat meningkatkan motivasi, meningkatkan nilai belajar, memperbesar keyakinan diri, mempertahankan sikap positif, dan melanjutkan keberhasilan dengan memanfaatkan keterampilan yang diperoleh. Lingkungan dan sumber belajar model quantum learning pun mempertimbangkan dengan cermat lingkungan yang positif, aman, mendukung, santai, penjelajahan, dan menggembirakan, sedangkan gerakan fisik dalam belajar yaitu gerakan, terobosan, perubahan, keadaan, permainan-permainan, fisiologi, estafet, dan partisipasi (Deporter dan Hernacki, 2009:15).

Motivasi yang lahir dari adanya interaksi antara guru dan siswa dalam kerangka implementasi model pembelajaran quantum learning, harusnya dapat memberi semangat yang kuat bagi guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya, dan juga memberi semangat kepada siswa untuk memperoleh hasil belajar yang bermutu.

Bagan Keterkaitan Hasil Belajar Dengan Quantum Learning

Sumber Bacaan:
Mike, Hernacki dan Bobbi DePorter. (2009). Quantum Learning. Alih bahasa oleh Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa.

Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan ProblematikaBelajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...