Silakan Copy dan sebarkan Content blog ini dengan syarat cantumkan sumber atau URL blog...thanx
Untuk masuk ke Blog, "KLIK" Salah Satu iklan di bawah ini 1X, lalu klik close 2X

Minggu, 04 Desember 2011

Strategi Pembelajaran


a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam pembelajaran terdapat strategi, dimana strategi ini digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai “perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2007:126).”
Sejalan dengan itu, Kemp (1995) dalam Sanjaya (2007:126) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah “ suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.” Sagala (2008:222) menambahkan bahwa “strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan.”
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang berisi rangkaian-rangkaian kegiatan yang didesain oleh guru sebagai haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2007:128-129) mengelompokkan ke dalam strategi exposition-discovery learning dan strategi pembelajaran kelompok-individual atau group-individual learning.
Dalam strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Berbeda dengan strategi exposition strategi discovery bahan pelajaran dicari dan diyemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehinnga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya.
Strategi individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. Berbeda dengan strategi pembelajaran individual, belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok bisa dalam kelompok besar atau pembelajaran klasikal atau bisa juga belajar dalam kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. Strategi kelompok ini tidak memerhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap sama.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif.
Strategi pembelajaran deduktif (umum ke khusus), dimana pembelajaran dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi, dan strategi pembelajaran induktif (khusus ke umum), dimana pembelajaran dimulai dari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar (Sanjaya, 2007:129).

c. Pertimbangan dalam Memilih Strategi Pembelajaran
Sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Ada pun pertimbangan-pertimbangan tersebut menurut Sanjaya (2007:130) yaitu:
1) Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai, seperti:
a) Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif atau psikomotor?
b) Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat tinggi atau rendah?
c) Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?

2) Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran, seperti:
a) Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum, atau teori tertentu?
b) Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak?
c) Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?

3) Pertimbangan dari sudut siswa, seperti:
a) Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?
b) Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi siswa?
c) Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar siswa?

4) Pertimbangan-pertimbangan lainnya, seperti:
a) Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?
b) Apakah strategi yang ditetapkan dianggap satu-satunya strategi yang dapat digunakan?
c) Apakah strategi itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan bahan pertimbangan dalam menetapkan strategi yang ingin diterapkan. Dengan adanya berbagai bahan yang dapat dipertimbangkan, maka akan terlihat nantinya strategi mana saja yang cocok untuk diterapkan.

sumber:
Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina (2007). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...