Silakan Copy dan sebarkan Content blog ini dengan syarat cantumkan sumber atau URL blog...thanx
Untuk masuk ke Blog, "KLIK" Salah Satu iklan di bawah ini 1X, lalu klik close 2X

Kamis, 08 Desember 2011

Prinsip-prinsip Pembelajaran


Prinsip-prinsip pembelajaran sangat penting untuk diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka nantinya akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Rusyan (1993:20) dalam Sagala (2008:55-57) mengemukakan bahwa terdapat prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran, yaitu:
a. Motivasi, kematangan dan kesiapan diperlukan dalam proses belajar mengajar, tanpa motivasi dalam proses belajar mengajar, terutama motivasi intrinsik, proses belajar mengajar tidak akan efektif dan tanpa kematangan organ-organ biologis dan fisiologis, upaya belajar sukar berlangsung.


b. Pembentukan persepsi yang tepat terhadap rangsangan sensoris merupakan dasar dari proses belajar mengajar yang tepat.

c. Kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh bakat khusus, taraf kecerdasan, minat serta tingkat kematangan dan jenis, sifat dan intensitas dari bahan yang dipelajari.

d. Proses belajar mengajar dapat dangkal, luas dan mendalam, tergantung pada materi yang menjadi pembahasan dalam pembelajaran tersebut.

e. Feedback atau pengetahuan akan hasil-hasil proses belajar mengajar yang lampau dapat merangsang atau sebaliknya menghambat kemajuan proses belajar mengajar berikutnya.

f. Proses belajar mengajar dalam suatu situasi dapat ditransfer untuk kegiatan belajar situasi atau bidang lainnya, dikenal dengan transfer of learning dan transfer of training dalam pembelajaran

g. Respon yang kacau, kaku dan acak-acakan serta proses belajar mengajar secara trial dan error tidak terencana menandai proses belajar mengajar yang amburadul dan pembelajaran itu cenderung gagal.

h. Untuk mengukur kemajuan belajar, maka ulangan, latihan, akan memperkuat hasil belajar, sebaliknya tanpa latihan, ulangan dan penggunaan maka hasil belajar akan hilang atau melemah.

i. Trial and error, respon tak beraturan dan jamak, umumnya menandai tahap-tahap awal beberapa mata pelajaran untuk mencari bentuk pembelajaran yang cocok.

j. Proses belajar mengajar dapat bersifat internasional artinya pembelajaran tersebut direncanakan, terorganisir, bahan pelajaran tersusun secara sistematis dan dibimbing guru atau petugas yang terlatih untuk itu.

k. Transfer dalam belajar dapat positif atau negatif dan transfer positif terjadi bila belajar kemudian dipermudah atau dibantu oleh belajar yang mendahului, sedangkan transfer negatif terjadi apabila yang telah dipelajari sebelumnya menghambat belajar yang kemudian.

l. Proses belajar mengajar berlangsung dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks, dari yang konkret kepada yang abstrak, dari yang khusus ke umum, dari yang mudah ke yang sulit, dari induksi ke deduksi.

m. Proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan kurang disadari secara insidentil.

n. Proses belajar mengajar yang disertai oleh pemahaman yang jelas tentang tujuan yang mudah dicapai akan menjadi lebih efektif dari pada belajar tanpa tujuan-tujuan dari arah yang jelas.

o. Dalam proses belajar mengajar dapat meliputi belajar informasi (pengetahuan), belajar konsep, belajar prinsip, belajar sikap dan belajar keterampilan.

p. Insight timbul jika individu berhasil menemukan hubungan antara bagian-bagian atau unsur-unsur dari suatu keseluruhan konfigurasi, insight dapat timbul secara tiba-tiba ataupun secara berangsur-angsur.

q. Proses belajar mengajar bersifat individual, artinya tiap individu memperlihatkan perbedaan dalam kecepatan belajar, tingkat dan batas-batas dalam berbagai bidang.

Sumber:
Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...