Silakan Copy dan sebarkan Content blog ini dengan syarat cantumkan sumber atau URL blog...thanx
Untuk masuk ke Blog, "KLIK" Salah Satu iklan di bawah ini 1X, lalu klik close 2X

Rabu, 08 Oktober 2008

Landasan-landasan Kurikulum


Landasan-landasan Pengembangan kurikulum

Landasan Filosofis
Secara harfiah filosofis (filsafat) berarti “cinta akan kebijakan” ( love of wisdom). Orang belajar berfilsafat agar ia menjadi orang yang mengerti dan berbuat secara bijak. Secara akademik, filsafat berarti upaya untuk menggambarkan dan menyatakan suatu pandangan yang sistematis dan komprehensif tentang alam semesta dan kedudukan manusia di dalamnya. Terdapat perbedaan pendekatan antara ilmu dengan filsafat dalam mengkaji atau memahami alam semesta ini. Ilmu menggunakan pendekatan analitik, berusaha menguraikan keseluruhan dalam bagian-bagian yang kecil dan lebih kecil. Filsafat berupaya merangkum atau mengintegrasikan bagian-bagian ke dalam satu kesatuan yang menyeluruh dan bermakna.
Ada tiga cabang besar filsafat, yaitu metafisika yang membahas segala yang ada dalam alam ini, epistemologi yang membahas kebenaran dan aksiologi yang membahas nilai. Aliran-aliran filsafat yang kita kenal bertolak dari pandangan yang berbeda dalam ketiga hal itu. Filsafat membahas segala permasalahan yang dihadapi oleh manusia termasuk masalah-masalah pendidikan. Menurut Donald Butler, filsafat memberikan arah dan metodologi terhadap praktik pendidikan, sedangkan praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan-pertimbangan filosofis.Seperti halnya dalam filsafat umum, dalam filsafat pendidikan pun dikenal banyak pandangan atau aliran. Setiap pandangan mempunyai landasan metafisika, epistemologi, dan aksiologi tentang masalah pendidikan yang berbeda.

Landasan Sosial Budaya
Ada tiga sifat penting pendidikan yaitu:
Pendidikan mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai.
Pendidikan diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat.
Pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan itu berlangsung.
Tujuan umum pendidikan sering dirumuskan untuk menyiapkan generasi
muda menjadi orang dewasa anggota masyarakat yang mandiri dan produktif. Konsep pendidikan bersifat universal, tetapi pelaksanaan pendidikan bersifat lokal, disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki sistem sosial budaya yang berbeda. Sistem sosial budaya ini mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar-anggota masyarakat, antara anggota dan lembaga, serta antara lembaga dan lembaga.
Salah satu aspek yang cukup penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai. Tatanan nilai merupakan seperangkat ketentuan, peraturan, hukum, moral yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai tersebut bersumber dari agama, budaya, kehidupan politik, maupun dari segi-segi kehidupan lainnya. Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai-nilai yang ada dalam masyarakat juga selalu berkembang dan mungkin pada suatu saat perkembangan begitu drastis, sehingga tidak jarang menimbulkan perebedaan, bahkan konflik nilai. Konflik nilai bisa juga diakibatkan adanya perbedaan sudut pandang karena adanya variasi sumber-sumber nilai tersebut.
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan. Dalam arti yang lebih mendasar, pendidikan merupakan suatu proses kebudayaan. Proses pembudayaan tidak dapat berlangsung secara sendirian, melainkan harus dalam interaksi dengan orang lain, interaksi dengan lingkungan. Kehidupan masyarakat tidak dapat terlepas dari tempat masyarakat itu berada. Masalah tempat menyangkut lingkungan alam dan keadaan geografis. Jadi dalam merancang kurikulum dan pembelajaran harus memperhatikan kebudayaan masyarakat setempat.

Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan teknologi di bidang industri mempunyai hubungan timbal balik dengan pendidikan. Industri dengan teknologi maju memproduksi berbagai macam alat-alat dan bahan yang secara langsung atau tidak langsung dibutuhkan dalam pendidikan. Peningkatan pendidikan sangat membutuhkan bantuan hasil-hasil teknologi industri tidak hanya yang bersifat hardware, tetapi juga membutuhkan bantuan penggunaan hasil pengembangan teknologi yang bersifat sofware. Penggunaan alat-alat belajar yang modern dalam pendidikan akan mempengaruhi proses belajar. Dengan menggunakan alat-alat belajar yang modern anak akan lebih aktif belajar. Aktivitas belajar anak akan bergantung pada metode belajar mengajar yang digunakan, anak akan lebih aktif dibandingkan dengan kalau hanya menggunakan kapur dan papan tulis saja.
Segi lain mengenai hubungan antara pendidikan dengan perkembangan teknologi adalah penuntutan peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan sumber daya manusia. Hal itu berarti membuka pekerjaan dan juga menuntut keahlian baru yang harus dipersiapkan dalam pendidikan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung maupun tidak langsung menuntut perkembangan pendidikan. Pengaruh langsung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah memberikan isi atau materi atau bahan yang akan disampaikan dalam pendidikan. Pengaruh tak langsung adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perkembangan masyarakat dan perkembangan masyarakat menimbulkan problema-problema baru yang menuntut pemecahan dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan baru yang dikembangkan dalam pendidikan.

Literatur
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2004. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hamalik, oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...