Silakan Copy dan sebarkan Content blog ini dengan syarat cantumkan sumber atau URL blog...thanx
Untuk masuk ke Blog, "KLIK" Salah Satu iklan di bawah ini 1X, lalu klik close 2X

Selasa, 01 November 2011

Lingkungan sebagai Media Pengajaran

Memanfaatkan lingkungan sebagai media pengajaran termasuk metode yang bagus untuk keluar dari rutinitas dan menciptakan pengalaman baru bagi para siswa. Cara ini bahkan lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan dengan peristiwa atau keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
A. Teknik Penggunaan Lingkungan
Lingkungan sebagai media dan sumber belajar para siswa dapat dioptimalkan dalam proses pengajaran untuk memperkaya bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah. Prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar ditempuh melalui beberapa cara antara lain:
1. Survey
Survey merupakan kegiatan dimana siswa mengunjungi lingkungan seperti masyarakat setempat untuk mempelajari proses sosial, budaya, ekonomi, kependudukan, dan lain-lain.
2. Kamping atau berkemah.
Kemah memerlukan waktu yang cukup sebab siswa harus dapat menghayati bagaimana kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan lain-lain.
3. Field trip atau karyawisata.
Dalam pengertian pendidikan karyawisata adalah kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler di sekolah.
4. Praktek Lapangan
Praktek lapangan dilakukan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus. Misalnya siswa SMEA dikirimkan ke perusahaan untuk mempelajari dan mempraktikkan pembukuan, akuntansi, dan lain-lain
5. Mengundang Nara Sumber
Berbeda dengan cara yang telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan nara sumber merupakan kebalikannya. Jika pada cara sebelumnya kelas dibawa kemasyarakat, kalau ini para nara sumber yang diundang seperti misalnya tokoh masyarakat ke sekolah untuk memberikan penjelasan mengenai keahliannya dihadapan para siswa.
6. Proyek Pelayanan dan Pengabdian pada Masyarakat
Cara ini dilakukan apabila sekolah (guru dan siswa secara bersama-sama) melakukan kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat seperti pelayanan, penyuluhan, partisipasi dalam kegiatan masyarakat, dan kegiatan lain yang diperlukan.

B. Jenis Lingkungan Belajar
Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran, secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar yakni:
1. lingkungan sosial
Lingkungan sosial berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat, seperti organisasi sosial, adat, dan kebiasaan, mata pencarian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama, dan sistem nilai. Lingkunag sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
2. Lingkungan Alam
Lingkungan alam berkenaan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora, fauna, sumber daya alam. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi ilmu pengetahuan alam.
3. lingkungan buatan
Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain seperti irigasi, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik.

C. Langkah dan Prosedur Penggunaan
Menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam proses pengajaran memerlukan persiapan dan perencanaan yang seksama bagi para guru. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu:
1. Langkah persiapan
Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah ini, antara lain:
a. Dalam hubungannya dengan pembahasan bidang studi tertentu, guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan diperoleh para siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber belajar.
b. Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi
c. Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan
d. Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan
e. persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar seperti tata tertib di perjalanan, perlengkapan yang harus dibawa, dll
2. Langkah Pelaksanaan
Pada langkah ini adalah melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Biasanya kegiatan belajar diawali dan diisi dengan penjelasan petugas mengenai objek yang dikunjungi sesuai dengan permintaan yang telah disampaikan sebelumnya. Siswa bisa bertanya atau juga mempraktekkan jika dimungkinkan serta mencatatnya. Berikutnya, para siswa dalam kelompoknya mendiskusikan hasil-hasil belajar yang telah didapatkan. Akhir kunjungan diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada petugas, pimpinan objek, karyawan atau pegawai di instansi, lembaga atau tempat diadakannya kegiatan belajar.
Apabila objek kunjungan sifatnya bebas dan tak perlu ada petugas yang mendampingi, seperti berkemah, mempelajari lingkungan sosial, dan lain sebagainya, maka para siswa dapat langsung mempelajari objek studi, mencatat, dan mengamati atau mengadakan wawancara dengan siapa saja yang menguasai persoalan.
3. Tindak lanjut
Tindak lanjut dapat berupa kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan yang telah dikunjungi. Setiap kelompok dapat diminta untuk melaporkan hasil yang didapatkan untuk dibahas bersama-sama.
Dalam tahapan-tahapan atau langkah-langkah di atas, hendaknya melibatkan guru dan siswa secara bersama-sama sehingga semua kegiatan belajar dan pemanfaatan lingkungan belajar juga menjadi tanggung jawab para siswa.

Sumber: Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...